Foto :
- Dwi Prasetya
Bogor (2/3) -- Sivitas akademika perguruan tinggi di Indonesia, baik dosen maupun mahasiswa, telah mampu menciptakan riset inovasi. Tidak sedikit diantara hasil riset inovasi tersebut yang dihilirisasi menjadi produk inovasi dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Pemerintah berharap riset inovasi yang diciptakan oleh perguruan tinggi tidak hanya sampai pada kalangan tertentu, tetapi juga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terutama yang ada di desa.
Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono mengungkapkan salah satu cara agar riset inovasi dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat ialah dengan melakukan diseminasi.
"Sudah saatnya kampus harus turun ke grass root," ujarnya saat mewakili Menko PMK Muhadjir Effendy menghadiri acara Sidang Komisi Majelis Senat Akademi (MSA) Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) di Agribusiness and Technology Park, Institut Pertanian Bogor, Senin (3/2).
Diseminasi hasil riset yang dilakukan perguruan tinggi dapat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di desa. Pada praktiknya, mahasiswa tidak sekadar mencari ilmu tetapi sekaligus ditugaskan untuk mengedukasi masyarakat desa terutama terkait riset inovasi yang dapat dikembangkan.
"Di era 4.0 perguruan tinggi tidak boleh lagi skalanya hanya ingin mengundang sebanyak mungkin orang untuk pelatihan, tapi bagaimana caranya diseminasi bisa sampai ke masyarakat dan dimanfaatkan," tuturnya.
Terlebih, pemerintah juga memiliki program dana desa yang dapat dimanfaatkan untuk memperluas diseminasi hasil riset kepada masyarakat desa. Setiap desa mendapatkan alokasi anggaran dana desa sebesar Rp1 miliar yang tidak hanya diperuntukkan bagi pembangunan infrastruktur tetapi juga untuk membangun perekonomian desa.
"Kalau seperti yang di IPB ini banyak inovasi pertanian dengan memakai teknologi tepat guna, ini yang mesti kita scale up agar lebih bermanfaat. Teknik-teknik tanaman seperti ini bisa didigitalkan kemudian disebar agar biar jadi domain publik," tutur Agus.
Ia meyakini, dengan masyarakat desa mampu menguasai teknologi dalam memanfaatkan potensi desa akan menjadikan mereka mandiri. Seiring hal tersebut, upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan terutama yang ada di desa dapat terealisasi.
Pada kesempatan tersebut, Agus juga menyampaikan amanat dari Menko PMK bahwasanya PTNBH harus menjadi trendsetter untuk inovasi dan hilirisasi riset. Selain itu, agar inovasi yang diciptakan oleh para dosen juga dapat mengangkat skor kredit mereka sehingga tidak hanya terindeks dari Scopus.
Kategori:
Reporter:
- Puput Mutiara