Jakarta (29/8) - Untuk percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi bencana gempa di Nusa Tenggara Barat, Kemenko PMK menegaskan pentingnya peran masyarakat untuk mencegah penyebaran berita bohong (hoax) yang berdampak negatif bagi korban bencana gempa.
“Berita bohong ini harus dicegah oleh masyarakat karena, berdampak buruk bagi korban bencana. Saat ini yang saat ini dibutuhkan adalah rehabilitasi dan rekonstruksi,” kata Plt. Deputi kerawanan sosial dan dampak bencana, Sonny Herry Harmadi pasca memimpin rapat di Kantor Kemenko PMK Jakarta, Rabu (29/8)